Soekarno, Pemimpin Besar Revolusi

Hari-hari ini entah mengapa semua buku yang saya baca habis adalah buku tulisan Paduka Yang Mulia Soekarno.
Saya, Anda, Kita Semua sebagai Rakyat Indonesia… HARUS BACA BUKU karya beliau maupun biografi nya.
Mengapa…..?
Anda akan tahu betapa mengerikannya kehidupan berbangsa dan bernegara kita sekarang ini. Belum lagi, bagaimana implementasi politik luar negeri kita sekarang ini… Pasti Anda akan tepok jidat!!!

Berikut beberapa buku yang saya rekomendasikan:
(1) Bung Karno – Penyambung Lidah Rakyat, by: Cindy Adams

Buku ini ditulis berdasarkan penuturan beliau kepada Cindy Adams, istri seorang Dubes Negara Asing utk Indonesia.
Di sini Anda akan tau asal mula penggunaan “PECI” secara luas oleh orang Indonesia
Anda juga akan tau bagaimana “KARAKTER” Soekarno, sehingga orang macam Soekarno itu bisa mengantarkan Indonesia
MERDEKA. Saya juga “ngeh” di buku ini bahwa beliau ini adalah PAHLAWAN INTELEKTUAL. Seorang motivator kelas apa ya (kakap sangat kecil dalam konteks ini hihi)… Juga ahli strategi… Ck Ck Ck… Kata “KAGUM” dan “SALUT” atau “ADORE” saja tidak cukup utk menggambarkan pandanganku padanya.
NB: Pastikan Anda mendapat VERSI REVISInya karena versi sebelumnya di jaman ORBA konon katanya ada yang tidak sesuai dengan aslinya (versi English)

(2) Di Bawah Bendera Revolusi Jilid I dan II

Kumpulan risalah Bung Karno dari berbagai topik ada di sini, termasuk tentang Ahmadiyah pun sudah beliau katakan di sini. Saya belum bisa berkomentar banyak tentang ini karena judul risalahnya bermacam-macam.

(3) Sarinah (oleh Soekarno)


Buku ini dikatakan “buku wajib” di tahun 50/60 an. Nama Sarinah adalah nama pengasuh Bung Karno yang sangat disayanginya. Buku ini mengupas mengenai “WANITA”… melulu wanita… yaitu bagaimana peran wanita sejak munculnya peradaban di muka bumi ini hingga masa kini (masa Soekarno waktu itu – usia 30an) dan masa mendatang (masa kita sekarang ini). Bagaimana cikal bakal munculnya gerakan feminisme pun dijelaskan di buku ini.

(4) Indonesia Menggugat (oleh Soekarno)


Yang menarik dari buku ini adalah…
Buku ini ditulisnya ketika di dalam penjara Banceuy Bandung, daaaaaaaaaaann…… apa hayo?
Di tulis di kertas beralaskan kotak pembuangan hajat beliau hehehe (ini jg yang beliau banggaakan atau kenang hihii)
Di sini akan melihat kaliber Soekarno… bagaimana pembelaan dia di depan hakim ketika dituduh melakukan subversi atas pemerintah kolonial Belanda. Oya… apa itu kapitalisme dan imperialisme dijelaskan beliau disini dengan cara sederhana (tidak teoritis) sehingga kita tau mengapa BUng Karno itu ANTI KAPITALISME dan ANTI IMPERIALISME sepanjang hidupnya.

Nah… buku-buku yang lain adalah dari pihak ke-3 yang menceritakan Soekarno. Jumlahnya tak terhitung banyaknya. Saya punya belasan atau mungkin malah sudah puluhan hasil pemberian seorang pengagum Soekarno. Satu hal yang pasti adalah….
ANDA AKAN MALU MELIHAT DIRI ANDA KETIKA MELIHAT SOEKARNO

—————-
NB: Tau tidak kenapa kok saya jadi baca-baca tentang Soekarno? Ada 2 hal kebetulan, yaitu:
(1) saya alumni PTN di jalan Ganesha Bandung (1 almamater dengan beliau) plus…
(2) pasangan hidup saya adalah orang Blitar, hehe…

How to keep productive… everyday…

I’ve been struggling for about 10 years over “this”. Do you know what it is?
Yea… sounds so trivial or maybe typical, but it has a very very huge impact in our life with or without realize. It’s called “TIME MANAGEMENT”, how to make our day productive.

Here an article I copied from http://www.pengembangandiri.com/
=============================================================================================
Manajemen DiriManajemen Diri – Mengatur Waktu untuk Mencapai Produktifitas
Manajemen Diri – Mengatur Waktu untuk Mencapai Produktifitas ( by Al Falaq Arsendatama )

Tiga Tips untuk Menjadi Produktif

Pernahkah Anda merasa pada saat bekerja jarum jam sudah menunjukkan pukul 11 menjelang makan siang padahal Anda belum sempat menyelesaikan satu pekerjaan pun. Sibuk tapi rasanya pekerjaan tidak produktif? Satu hal yang harus disadari bahwa kesibukan tidak sama dengan menjadi produktif. Anda bisa saja menghabiskan sekian jam tanpa menghasilkan apa-apa. Sounds familiar? Ada beberapa prinsip yang sebaiknya Anda pertimbangkan dalam manajemen waktu sehingga Anda bisa bekerja efektif:

1. Menyusun Rencana

Ada ungkapan yang mengatakan ”If you fail to plan, you plan to fail”. Apabila Anda menjalani hari Anda tanpa ada gambaran apa yang harus dikerjakan dan bagaimana cara mengerjakannya, Anda akan menghabiskan sebagian besar waktu Anda bertanya ”Apa yang harus saya kerjakan sekarang ya?”. Rencana memberikan peta apa yang ada dihadapan Anda hari itu. Alokasikan sedikit waktu untuk menyusun rencana sehingga Anda bisa mengelompokkan tugas-tugas yang sesuai dan memberikan prioritas serta waktu pengerjaannya.

Susunlah rencana di pagi hari atau hari sebelumnya. Anda bisa mulai dari catatan kecil saja atau bahkan menyusunnya di kepala untuk sekedar memberikan sinyal kepada otak mengenai apa yang harus Anda selesaikan hari itu.

Gunakan strategi yang cerdas dalam menyusun rencana. Kapan biasanya Anda merasa energi Anda tinggi, baik mental maupun fisik? Buat saya biasanya waktu antara jam 10:00 sampai 12:00 adalah saat dimana saya sedang ”on fire”. Disaat itu saya manfaatkan untuk memulai atau menyelesaikan tugas-tugas dengan prioritas tinggi. Waktu yang tersisa biasanya saya gunakan untuk menyelesaikan pekerjaan-pekerjaan dengan prioritas lebih rendah.

Rencana tidak bersifat kaku dan selalu terbuka untuk adjustment kapanpun. Jangan lupa untuk menyisipkan waktu untuk istirahat. Pada prinsipnya, Anda melakukan manajemen diri untuk Anda sendiri. Belajar mengelola waktu adalah latihan yang bagus untuk disiplin diri.

2. Fokus

Seringkali dalam bekerja kita membiarkan diri kita larut dalam beberapa pekerjaan sekaligus, istilahnya multi-tasking. Mungkin Anda mencoba menyenangkan boss Anda dengan mengiyakan semua permintaannya, tapi tanpa Anda sadari sebenarnya Anda justru membebani diri Anda dengan stress dan belum tentu juga apa yang Anda kerjaan akan berkualitas bagus.

Mengerjakan dua hal pada saat bersamaan bukan saja membagi perhatian Anda tetapi juga membuat Anda kurang fokus yang akibatnya butuh waktu lebih lama untuk menyelesaikan pekerjaan itu. Fokus dalam bekerja membuat kita lebih produktif dan mengurangi beban stress. Buat skala prioritas apabila Anda harus menyelesaikan beberapa pekerjaan dalam kurun waktu yang bersamaan.

3. Hindari Interupsi

Dua hal dalam dunia kerja sekarang ini yang menjadi sering menjadi sumber interupsi adalah: telepon dan email. Tentu saja interupsi ini tidak bisa dihindari tetapi gunakan keahlian Anda dalam manajemen diri untuk menanganinya:

•Jawab telepon dari orang-orang yang berkepentingan saja pada saat Anda sedang fokus bekerja. Apabila Anda harus terpaksa menjawab, usahakan waktunya seminimal mungkin. Anda bisa menelepon balik ketika Anda sudah agak bebas.
•Cek email disaat-saat tertentu saja. Okay, ini tentunya sangat berat. Anda bisa coba. Apabila tidak mungkin, usahakan untuk tidak menjawab semua email tiap kali itu datang. Jawablah email yang berkaitan dengan pekerjaan Anda saat itu dan hindari multi-tasking.
Manajemen diri erat kaitannya dengan bagaimana Anda mengatur waktu Anda sehari-hari. Jangan biarkan faktor-faktor eksternal mengganggu produktifitas Anda. Apabila Anda produktif bukan hanya Anda sendiri yang senang tapi juga boss Anda. Hidup Anda lebih mudah dan stress pun berkurang…

Ikuti percakapan tentang pengembangan diri di Twitter: @dailydosescoach

People

good people

What Buffet Said…

Just got this …

buffet

Lose…

Lose Something

Menyikapi Pujian

Today I’m searching for article how to treat a compliment? Here what I get:

 

oleh K.H. Abdullah Gymnastiar
Saudaraku yang budiman, sebuah Pujian orang yang datang kepada kita sebenarnya adalah prasangka orang lain kepada kita, kita tidak boleh larut dalam prasangka orang  justru kita harus serius mengenal diri kita sendiri, ini hal penting saudaraku…, mengapa ? Karena kita tidak bisa mencapai derajat kedudukan di sisi Allah hanya dengan pujian manusia tetapi kita akan mencapai derajat kedudukan di sisi Allah dengan keikhlasan.

Dan ikhlas salah satu indikasinya adalah, menurut Ali Bin Abi Thalib RA dipuji ataupun tidak dipuji dan dicaci tetap sama, kalau kita tiba-tiba semakin semangat kerjanya karena pujian manusia, kemudian kita tidak enak perasaan karena tidak dipuji dan lalu kita patah semangat karena dicaci, itu ada sesuatu yang salah di dalam niat kita.

Sepatutnya pujian dari manusia, anggaplah hanya hiasan telinga yang membuat kita malu, kita harusnya tetap semangat  walau dipuji ataupun tidak dipuji manusia, karena yang memuji hakiki adalah Allah SWT. Kalau tidak ada yang memuji biarkan saja jangan membuat kita pusing karena tidak dipuji manusia tetapi disukai Allah akan tetap melesat kedudukannya.

Dicaci oleh manusia justru akan menjadi bahan evaluasi bagi kita, siapa tahu yang dianggap cacian menurut kita padahal merupakan karunia Allah tuntunan untuk memperbaiki diri, maka tidak ada riwayat sakit hati, tidak ada riwayat terluka hati, dan tidak ada riwayat iri dengki yang akhirnya menjadi benci.

Sahabat-sahabat sekalian, betapa pentingnya kita melatih diri dalam menyikapi pujian ini, karena kalau kita sudah rindu dengan pujian makhluk biasanya kita tidak pandai menjaga diri, kita sering menipu diri, untuk dipuji keren kita berani untuk mencicil ini dan mencicil itu yang sebetulnya tidak diperlukan dan hanya akan memperberat hijab saja, misalnya ke sekolah memakai sepatu ingin yang bermerk, padahal  semakin mahal sepatu semakin pusing ketika jalan yang dilalui  becek, semakin mahal sepatu semakin tidak tenang kalau masuk ke dalam masjid karena takut tertukar.

Makin mahal makin ingin dipuji orang lain dan makin menyiksa diri, begitupun menuntut ilmu kalau kita tidak ikhlas kita sering ingin pamer keilmuan kita padahal yang mendengarkan justru tidak mendapatkan hikmah yang banyak, karena ilmu yang kita sampaikan yang tidak berasal dari hati yang tulus dan tidak bisa menembus hati. Hati-hati keinginan dipuji orang lain, keinginan dihormati orang lain, keinginan dihargai orang lain  itu adalah sebuah perangkap yang membuat hidup kita tidak merdeka.

Saat ini menjelang hari kemerdekaan, orang yang asli merdeka dalam hidup ini adalah orang-orang yang ikhlas, dia tidak dibelenggu oleh penghormatan dan pujian makhluk, merdeka. Orang-orang yang asli merdeka adalah orang-orang yang jujur, dia tidak takut ketahuan kekurangannya tidak rikuh ketahuan kejelekannya karena dia  tidak berdusta. Orang yang merdeka yang asli itu adalah orang yang tawakal yang tidak pernah bergantung kepada makhluk sehingga tidak pernah menjilat merendah-rendah kepada manusia, ingin dihargai, ingin dihormati ingin diberi, puas hanya kepada Allah.

Jadi kalau Indonesia akan sukses  memang kita harus memiliki pemimpin yang jujur, yang ikhlas, orang yang tawakal, yang adil karena orang yang adil dia tidak berbuat dzalim kepada siapapun, merdeka, tidak ada kepentingan bagi dia dari keputusannya untuk kepentingan dirinya tapi kepentingannya adalah kebenaran tegaknya keadilan itulah orang-orang yang merdeka, maka mulailah mengawali dengan tidak tamak terhadap pujian. Wallahu a`lam

Wanting Happiness

Just Happy

I can show you the world…

This is one of my favourite song.

I like almost all of Disney’s Songs…

So expressive and theatrical

The way the singers bring the song also so totally full of emotion

See the lyrics of  “A whole New World”, in Aladdin Movie. First time I heard this song, I felt in love so deeply with this song… till now 🙂

LYRICS:

I can show you the world
Shining, shimmering, splendid
Tell me, princess, now when did
You last let your heart decide?

I can open your eyes
Take you wonder by wonder
Over, sideways and under
On a magic carpet ride

A whole new world
A new fantastic point of view
No one to tell us no
Or where to go
Or say we’re only dreaming

A whole new world
A dazzling place I never knew
But when I’m way up here
It’s crystal clear
That now I’m in a whole new world with you
Now I’m in a whole new world with you

Unbelievable sights
Indescribable feeling
Soaring, tumbling, freewheeling
Through an endless diamond sky

A whole new world
Don’t you dare close your eyes
A hundred thousand things to see
Hold your breath – it gets better
I’m like a shooting star
I’ve come so far
I can’t go back to where I used to be

A whole new world
Every turn a surprise
With new horizons to pursue
Every moment red-letter
I’ll chase them anywhere
There’s time to spare
Let me share this whole new world with you

A whole new world
That’s where we’ll be
A thrilling chase
A wondrous place
For you and me

Mengenal Ukuran Kertas

Bekerja di kantor tak lepas dari urusan kertas. Paling banyak digunakan adalah A4 (setahu saya).
Jadi kalau ditanya berapa ukuran kertas Legal atau Letter? Saya tidak bisa langsung jawab… hanya dibayangkan saja lebih lebar atau lebih panjang dari A4. Ini dia ukuran persis nya

What Is A4 Paper?
What Is A4 Size Paper?

Development of Sizes

According to the International Organization of Standardization (ISO), attempts at establishing international standards for paper sizes started as early as the late 18th century.

The first such standard was developed in Germany in 1922 and was slowly adopted by several European countries. Finally, in 1961, the ISO published, ISO/R 216, which established standards for “A” sizes. In 1975, an updated version was passed and supersedes the 1961 standard.
The A4 Size

A4 is an internationally recognized paper size that measures 8.27 inches wide and 11.69 inches tall. All “A” sizes have an aspect ratio of 1:1.41. The largest size, A0, measures 1 square meter. Progressing through the sizes is achieved by halving the sheet parallel to the shortest side; hence an A3 is twice the size of an A4.

Envelope sizes have a “C” prefix and are sized according to the folding of an A4 sheet; C5 will fit an A4 folded once, C6 fits an A4 folded twice, etc.
Letter Size

Letter size paper refers to paper 8.5 inches wide and 11 inches tall. Letter size is a recognized standard adopted by the American National Standards Institute (ANSI).

Letter size envelopes, typically called #10 size, measure 9.25 inches wide and 4.125 inches tall. However, letter size, as described by the U.S. Postal Service (USPS), is any piece wider than 5 inches but less than 11.5 inches and at least 3.5 inches tall, but less than 6.25 inches tall.

Unlike the ISO standards such as A4, letter size can have different meanings depending upon who is referring to it.